Bahagia Adalah Bersyukur

Untitled-2-01

Mmm…

Coba kamu senyum?

Bahagia?

Belum tentu.

Menurut saya, kebahagiaan seseorang nggak bisa dinilai dari sebuah senyuman. Contoh, ketika kita berpapasan sama sang gebetan di lampu merah, kemudian si gebetan menyapa kita, padahal si gebetan baru meluk cowok barunya, otomatis kita tersenyum

Bahagia?

Enggak.

Miris?

Iya.

Sebuah kebahagiaan tercipta ketika kita bersyukur. Sederhana saja. Saya pernah membahasnya pada postingan di #SelasaCeria sebelum ini. Ketika kita bersyukur, apa yang kita punya adalah suatu kebahagiaan. Namun ketika kita kufur, apa aja yang kita punya rasanya kurang.

Kampret.

Saya punya teman. Dia tajir, kakaknya udah punya pekerjaan mapan, orang tuanya pengusaha. Tapi dia pernah ngeluh ke saya gini.

“Aku bosen nih”

“Bosen kenapa?” Tanya Saya penasaran.

“Mobilku gini-gini aja. Mau ganti, belum boleh sama Orang tua. Aku kan malu sama temen-temen di kampus. Nggak bahagia banget rasanya”

Rasanya Saya pengen nimpuk temen saya pake knalpot motor.

Disisi yang berbeda, saya punya temen. Sederhana. Untuk ukuran materi, bisa dikatakan menengah kebawah. Tapi hebatnya, dia jarang banget ngeluh tentang kehidupannya. Saya selalu melihat dia dengan gigih menjalani hidupnya dengan sepeda onthel mengitari jalanan yang penuh kerumunan.

Lihat? Betapa kebahagiaan sebenarnya adalah sesuatu hal yang tak bernilai harganya. kalau kita bisa tau cara mensyukurinya.

2 respons untuk ‘Bahagia Adalah Bersyukur

  1. Gara berkata:

    Setuju, intinya kita harus selalu tetap bersyukur. Jangan keseringan menoleh ke atas, sesekali tengok juga ke bawah supaya tetap bersyukur :)). Saya pernah dengar juga, seseorang yang selalu merasa kurang hidupnya tidak akan bahagia, karena bahagia ada di hati orang-orang yang bersyukur :)).

    Suka

Tinggalkan komentar